Langsung ke konten utama

Cara Sukses Menghasilkan Uang Dari Blog


Uang dari Blog

Terpaksa Melakukan Komersialisasi Agar Blog Menghasilkan Uang!


Mungkin Judul di atas menurut sebagian orang terlalu berlebihan, mengada-ada, atau mungkin menarik, entah apa yang membuat anda membaca tulisan saya karena faktor judul, tapi saya ingin ucapkan terima kasih sudah mengunjungi blog saya, tetapi benar saya ingin menuliskan bagaimana blog menghasilkan uang.

Seperti pada postingan sebelumnya, ketika saya menulis artikel, saya ingin memulai dari mana kita mendefinisikan dan mengartikan tindakan kita secara benar.

Pada masalah penghasilan dari blog, saya ingin mengajak anda melihat lebih luas dan dengan benar bagaimana dunia internet ini memandang blog dari faktor ekonomi, perlu digarisbawahi pula, ini adalah cara saya berfikir dan memandang blog yang menghasilkan uang, bukan hanya sedikit namun banyak.

Ketika kita melibatkan kata uang pada apa pun, sebenarnya kita sedang memikirkan faktor ekonomi yang berimbas kepada komersialisasi, maka komersialisasi yang berarti membuat segala sesuatu diuangkan perlu cara berfikir yang tepat yaitu cara berfikir tentang berbisnis.

Setiap pembisnis di dunia ini agar mendapatkan keuntungan dan uang harus yakin dengan apa yang mereka jual, tidak ada uang jika tidak ada yang dijual, entah itu service atau goods (jasa atau barang), berbicara pada blog, maka sebenarnya apa yang anda ingin jual di blog anda kepada konsumen anda?
Pastikan dengan yakin apa yang ingin anda jual, apakah pada blog anda, anda akan menjual buku, menjual kata-kata berupa konten, atau anda menjual layanan ?

Karena, sepengalaman saya para blogger sukses punya cara berfikir seperti itu, mereka tahu betul apa yang mereka jual. Ketika anda masih kesulitan dalam menentukan hal itu saya akan membantu.

Dalam buku media of economics ada dua hal yang mereka jual dari media komunikasi, karena blog atau website adalah salah satu kanal komunikasi, maka dari itu saya mengambil teori tersebut.

Yang mereka jual dari blog adalah produk mereka berupa tulisan yang bermanfaat untuk para pembaca dan pembaca mereka kepada pengiklan, ada dua hal pula sebenarnya yang sedang kita kerjakan yaitu produk berupa barang dan jasa.

“Yah itu kan hanya teori”

Saya mengatakan itu tidak sekedar teoritis yang hanya menjadi bacaan para akademisi, tapi itu juga sebuah potret fenomena yang bisa diterapkan, saya ingin memberikan contoh, kebanyakan blogger di luar sana menggunakan Adsense sebagai penghasilan utama mereka, yang artinya mereka menjual pengunjung kepada pengiklan, di sisi lain mereka juga menulis konten agar blog mereka laku dikunjungi!

Jika anda sudah memiliki blog namun masih saja bingung cara menghasilkan uang dari blog, sebenarnya anda sudah menghabiskan hal yang paling berharga di dunia ini, yaitu waktu yang sudah anda buang .

Bukan berarti saya menyarankan anda berhenti untuk blogging tapi anda perlu mengubah cara berfikir anda dari akarnya, yaitu membuat dan memikirkan blog dengan cara bisnis.

Ketika anda bertanya kepada petani di desa, apa yang akan mereka garap dengan ladang mereka, saya yakin mereka dapat menjawab pertanyaan anda, namun jika  pada pertanyaan dasar seperti itu anda tidak bisa menjawab, sebaiknya anda memikirkan ulang, bertindak cepat dan cerdas.

Oke, di saat kita sudah memutuskan apa yang akan kita bangun pada blog kita dengan cara berfikir bisnis, kita perlu membangun sebuah strategi untuk mendapatkan uangnya.

Dalam berbisnis, kita perlu konsep agar uang terus berjalan dan blog kita terkelola dengan baik.
Ada 2 hal penting dalam Internet supaya apa yang kita sajikan dapat tumbuh dan berkembang, yaitu content dan spreading content.

Yang pada dasarnya kedua hal tersebut berakar dari faktor produksi dan marketing.

“Let’s Talk About Both of that!”

Konten Yang Menghasilkan Uang VS Uang yang Menghasilkan Konten


Realitanya pada saat ini, SEO Google mengarahkan para pemilik website menulis atau membuat konten yang ramah akan manusia dan mesin.

Manusia sebagai user teknologi menjadi faktor penting di dalam penentuan blog untuk masuk pada jajaran blog yang memiliki popularitas pada mesin pencarian dan jajaran pengiklan Google.

Walaupun, saya pribadi melihat penghasilan tidak hanya dari Google adsense, tapi karena mayoritas blogger menggunakannya sebagai penghasilan utama, saya ingin menyesuaikan pula dengan mayoritas, karena kita bertindak dan berfikir dipengaruhi oleh Majority Behavior agar dapat melakukan penetrasi pasar yang lebih luas.

Berbicara konten, maka sering kali kita mendengar sebuah kalimat, yaitu “content is the king”, karena pernyataan itu benar dan dapat diterapkan pada saat ini.

Pada awal mula pembangunan blog, kita akan masuk kepada masa-masa produksi dengan sudut padang befikir konten yang menghasilkan uang.

Kita akan begelut dengan kerasnya persaingan dunia internet khususnya pada blogging dengan menghasilkan konten yang begitu “wow”, bisa berupa kuantitas atau pun kualitas, karena cara pandang kita masih memasuki tahap awal.

Para pemain besar seperti wikihow, Tribun, dan berbagai media online besar lainnya menghancurkan persaingan dengan cara menaikan kuantitas mereka, jika para mastah kalian menganjurkan untuk membuat konten yang banyak setiap hari atau diberikan batas minimal, anda sedang di arahkan untuk memenangkan persaingan produksi konten dari sisi kuantitas.

Namun, jika mastah kalian menganjurkan untuk membuat konten yang berkualitas dengan bobot bacaan mendalam dan kualitas SEO yang canggih, sebenarnya anda sedang diarahkan untuk memenangkan persaingan melalui kualitas.

Mana yang lebih baik kualitas konten pada artikel atau kuantitas artikel?


Sebelum itu dijawab saya ingin memberikan daftar umum para blogger menghasilkan uang:
  • Advertising (Adsense, Media.net, Adnow, MGID, dsb)
  • Affiliate Marketing (Amazon, Lazada, Clickbank dsb)
  • Self Product (E-Book, SEO Service, Jualan Backlink dsb)
  • Donasi

Sekarang saya akan menjawab mana kah yang lebih menguntungkan, membangun blog dengan membuat artikel yang berkualitas atau yang berkuantitas?.

Jika anda menentukan untuk mendapatkan uang dari Advertising (Pengiklan) maka masalah kuantitas akan lebih cocok, karena anda sedang bermain dengan bisnis yang memerlukan identifikasi, bukan bisnis yang berurusan dengan konversi.

Tujuan pengiklan memasang iklan pada blog anda karena mereka butuh: Jangkauan konsumen, sebagai pengingat, dan mempengaruhi konsumen (secara psikologis), maka dari itu traffik besar karena banyaknya konten diperlukan.

Namun, Jika anda memutuskan untuk menghasilkan uang dari 3 jalan selain Advertising anda perlu menghasilkan konten yang bekualitas, karena berkaitan dengan konversi penjualan, anda perlu konten yang powerfull menarik pembaca anda untuk membeli dari blog anda.

Terlebih jika anda bergantung dengan donasi, anda sangat perlu sekali konten yang tidak hanya berkualitas, namun juga konten yang menarik emosi pembaca.

Tetapi sangat jarang para blogger menghasilkan uang dari donasi, karena kebanyakan blogger berfikir cara praktis dan dengan pamrih.

“faktor ekonomi adalah faktor yang krusial” jadi memang kita tidak akan munafik untuk mendapatkan uang secara cepat.

Selanjutnya, pada tahap menuju maturity akan ada perbedaan persepsi dan tindakan yang ada pada bisnis blogging, yaitu cara pandang “uang yang menghasilkan konten”. Mengapa demikian?
Setelah blog anda mendapatkan apresiasi, popularitas, dan uang tentunya itu akan mempengaruhi motivasi anda mengelola blog, secara tidak langsung juga mempengaruhi produksi cretive content anda.

Sebagai contoh pernahkah anda melihat content marketing pada blog besar seperti maxmanroe dan berbagai blog terkenal lainnya yang berbicara suatu produk dan mengulas produk tersebut dari segi kelebihannya saja? Jika iya, kita dapat tahu motivasi di balik pembuatan konten tersebut karena “money drive content”.

Fenomena tersebut akan sering kita jumpai pada blog yang sudah besar, sehingga tidak heran jika uang dapat menghasilkan konten.

Pada dasarnya, membangun blog yang dikelola individu lebih baik menggunakan filosofi “content is the king” karena waktu yang terbatas serta keberhasilan yang lebih terjamin, ditambah pilihan penguangan lebih banyak.

Bagaimana Membangun Blog Yang Menghasilkan Uang?


Pertama, Temukan ide kreatif


Pada dasarnya dalam membuat blog kita perlu punya main idea yang kreatif, sehingga menjadi ciri khas yang membedakan di antara yang lain, di tengah globalisasi dan arus informasi yang cepat, kecendrungan masyarakat memiliki rasa bosan yang tinggi.

Mereka perlu alternatif-alternatif lain untuk mendapatkan informasi yang sebetulnya sama, seperti saya ingin tahu bagaimana blog dapat menghasilkan uang, di satu artikel membahas teknis, namun di lain artikel membahas secara strategis, dan keduanya menjadi pilihan walaupun tujuan utamanya tetap mencari artikel menghasilkan uang dari blog.

Selain menjadi pilihan alternatif konsumen, ide kreatif juga menjadi identitas blog seperti yang telah saya singgung di atas.

Masalah identitas blog, kita punya masalah serius disitu, karena nanti berhubungan dengan popularitas, popularitas yang dibangun berdasarkan ide utama yang sering kali tidak terlihat dari banyaknya blog yang bertebaran, sehingga pilihan penghasilan blog mereka hanya terjatuh pada advertising.

Jika kita komparasikan advertising dengan sumber penghasilan blog lainnya, anda akan mendapatkan angka yang mecengangkan yaitu, pendapatan dari advertising lebih kecil di bandingkan dari sumber penghasilan lainnya.

Contoh saja, anda punya blog dengan traffik 20.000 pengunjung dengan total impresi 38.000, jika anda bermain CPM dengan biaya perseribu impresi mencapai $2 saja, anda hanya mendapatkan $76 setiap harinya.

Namun, jika anda ikut affiliate markting dengan pembagian revenue share sebanyak 10% saja dan setiap hari anda bisa mengkonversikan 1% dari pengunjung anda, dengan rata-rata penjualan $50 per item, maka anda bisa mendapatkan $1000 perhari. Wow!

Tiap hari ngalir $1000, apa enggak enak itu? Makanya gila juga kalo kita berfikir hanya advertising yang jadi andalan kita untuk mendapatkan penghasilan.

Kedua, Membuat Postingan Bermanfaat


Langkah selanjutnya yang perlu kita lakukan adalah membuat konten yang bermanfaat, asas dalam berbisnis adalah pertukaran value, anda mendapatkan nilai kunjungan dari para pengunjung yang akan berdampak pada popularitas dan lalu lintas blog anda, dan mereka mendapatkan nilai kepuasan.

Berbicara tentang kepuasan, kita akan sedikit mengorek tentang marketing yang pada dasarnya menjadi tools wajib dalam menjalankan aktivitas bisnis, pengaruh kepuasan tidak hanya didapatkan pengunjung dari konten yang bermanfaat, tetapi dasarnya dari situ.

Seberapa manfaat kah konten yang anda buat itu dapat dinilai dari tingkat kepuasan pengunjung anda, yaitu dari lamanya mereka mengunjungi blog anda, feedback, dan antusias mereka untuk kembali mengecek blog anda.

Saya jadi konsumen, jika sudah suka akan suatu produk akan kembali melakukan repeat buying tanpa berfikir panjang, karena saya sudah memiliki penilaian dasar pada produk tersebut.

Jika saja kita punya blog yang minim manfaat maka dengan mudah pengunjung kita pergi tanpa ada feedback yang mereka tinggalkan.

Kita tidak hanya rugi waktu, uang, dan biaya operasional lainnya, namun kita mengalami kerugian di sisi penjualan! Dan itu yang paling ditakutkan untuk para blogger yang sudah memiliki pemikiran blog dilihat dari faktor ekonomi, blog banyak pengunjung namun tak mampu mendrive konsumen untuk membeli nilai yang kita tawarkan.

Penyebaran Konten “Tak Humanis” Adalah Masalah Blog Tak Menghasilkan Uang


Dalam hal marketing, Pendahulu kita seperti Kotler telah memberikan konsep yang sangat lengkap namun simple, pemikiran dia tentang bauran marketing sangat laku diterapkan pada bisnis konvensional.

Walaupun kitab suci Agama Islam telah lebih dulu menyinggung masalah marketing pada surat Nahl 125 dengan “mengajak orang lain dengan metode memberikan hikmah dan pembelajaran yang baik”.

Dan kedua metode tersebut secara umum dilakukan pada marketing modern saat ini, yaitu metode yang menarik konsumen dengan antusiasme atau hikmah (hasil identifikasi yang mengakibatkan pembelian) dan metode mendorong konsumen membeli karena mereka tau manfaat produk tersebut dengan benar.

Dan metode tersebut adalah metode penyebaran konten yang humanis, dari internal produsen (blogger) dan untuk eksternal (pembaca).

Ketika anda melihat blog luar negeri yang populer, kita akan melihat begitu banyak share yang dihasilkan dari satu postingan pada blog tersebut, saya yakin mereka menghasilkan formula yang tepat dalam menyebarkan konten.

Berbicara sisi kemanusiaan sebagai user teknologi internet, kita perlu tahu karakteristik mereka, kita tidak sedang membuat konten untuk mesin, kalo kita buat konten untuk mesin, lebih baik dibuat dengan bahasa mesin saja.

Walaupun, pada dasarnya mesin yang merangking posisi artikel kita, namun algoritma pada saat ini tidak mendukung hal tersebut (membuat konten berprespektif mesin), sampai pada saat ini ramai-ramai penjual jasa backlink dan SEO Marketing menawarkan jasa dengan kata “100% real berkualitas” atau “100% organik”.

Tidak perlu jauh kita melihat ke luar negeri, kita bisa melihat di dalam negeri, konten dengan share banyak biasanya menduduki posisi tinggi di mesin pencarian, yang artinya jumlah share juga berpengaruh.

Yang menjadi Pertanyaan pada pembahasan saat ini adalah bagaimana kita dapat menyebarkan konten dengan humanis?

Pertama, perhatikan kepuasaan konsumen


Seperti yang telah saya tuliskan di atas, anda perlu melihat indikator lamanya kunjungan, jumlah feedback, dan jumlah returning visitor, dari hasil observasi yang telah kita temukan dan mengindikasikan perbaikan blog, maka kita perlu perbaiki hal tersebut.

Kita cari tahu terlebih dahulu penyebab blog kita tidak memiliki nilai signifikan pada faktor kepuasaan konsumen, apakah tampilan blog yang kurang mendukung, apakah tulisan yang tidak berbobot, atau apakah kita tidak punya nilai tambah, semua dikembalikan kepada masing-masing pribadi pemilik blog.

Kedua, Share Artikel Tidak Brutal!


Saya sering sekali melihat artikel yang dibagikan secara brutal, tidak tahu tempat dan mengganggu, share seperti itu sering kali saya temui pada media-media sosial terkenal, seperti Line, Facebook, Google+, namun semakin social media itu private semakin sedikit share yang brutal.

Entah apa yang dipikirkan oleh para penyebar konten tersebut, jika pembagian artikel tersebut bersangkutan dengan topik pembicaraan mungkin tidak menjadi masalah, namun share yang mengganggu saya berfikir itu sama saja membuat blog jelek di mata para user internet.

Seperti tribun, menyebarkan konten secara masif namun apa yang kita dapatkan memang sepadan, jadi tidak terlalu masalah dari segi kepuasan.

 Kembali lagi kepada pengelola, apakah mereka ingin menaikan citra secara bertahap dan menghasilkan berdasarkan keinginan konsumen atau menjalankan bisnis blog ini secara instan? Itu kembali kepada individu masing-masing.

Ketiga, konsisten untuk menyebarkan konten


Melakukan marketing konten kita tidak selesai pada satu kali atau dua kali share ke media sosial, selama kita belum mencapai popularitas dan target pasar sesuai harapan kita masih perlu melakukan penyebaran konten.

Namun, kita sering kali bosan dan capek dengan melakukan penyeberan konten, karena masalah konsistensi menjadi hal terberat bagi kita.

Kita perlu menyebarkan konten kita secara terus-menerus dengan kadar yang tepat, jangan sampai konten yang kita buat tenggelam karena kita malas.

Saya berfikir, dunia blogging ini begitu luas, sehingga setiap saat, di ujung dunia sana pasti masih ada orang yang membutuhkan informasi yang kita sajikan, hanya perlu ketekunan agar apa yang kita buat dapat mencapai mereka.

Kisah sukses para blogger tidak mudah dilalui, layaknya bisnis, mengalami masa tumbuh, mereka hanya perlu konsisten dan memberikan yang terbaik untuk konsumen mereka, sehingga bisnis mereka tumbuh dan menjadi pilihan bagi masyarakat banyak.

Secara teknis detail, saya tidak akan mendikte pembaca, karena saya yakin setiap teknik tidak berlaku untuk semua kondisi, mungkin suatu teknik dapat berhasil di satu kondisi, namun bisa juga teknik itu tidak berhasil lantaran tidak cocok dengan keadaan.

Tetapi yang pasti, konsistensi diperlukan agar pertumbuhan blog anda semakin maju.

Pola Sistem Blog Agar Menghasilkan uang


Saya ingin menggambarkan dengan grafis, bagaimana blog dapat menghasilkan uang, karena saya yakin pula jika karakteristik kita lebih mudah memahami dengan melihat gambar.

membangun blog berpenghasilan


Cukup, sekian tulisan saya kali ini, semoga bermanfaat dan memberikan wawasan untuk anda


Komentar

Postingan populer dari blog ini